Rabu, 12 Juni 2013

Ayah

Ayah
Oleh Maemunah kelas VIII SMP Plus Pasawahan
__
Ayah
Kau pergi meninggalkan kenangan
Senyumanmu membuatku rindu
Meski tak ada satupun peninggalanmu

Ayah
Andai kau tau ketika aku berdoa
Agar tuhan memafkan kesalahanmu, kekhilafanmu

Ayah
Ketika kau pergi banyak sekali perubahan
Aku dicemooh dan kadang aku dinomorduakan
Aku merasa dinomorduakan

Ayah
Rasanya aku ingin pergi denganmu
Agar aku tidak merasakan dicemooh dan dinomorduakan
Tapi tuhan berkehendak lain

Ayah
Mungkin ada hikmah dibalik ini semua
Aku harus menjalankannya sebaik mungkin

Ayah
Terima kasih atas kasih sayangnya
Terutama ibu
Yang sampai saat ini
Masih mendidikku dan mengurusku


Puisi Noneng

Puisi Noneng Sundari

-=-
Ayam-ayam berkokok seperti biasanya
Burung-burung bersua dengan paruhnya
Suara angin meniup tangkaian lewat siwurannya
Hingga mentari menerobos jendela kamarku
Mungkinkah pagi telah tiba ??

Aku tidak ingin menghiraukannya
Apakah hari ini
Akan ada hari yang bisa membuatku tersenyum
Atau.....
Ada momen-momen yang tidak harus dilewatkan ?
Aku tidak peduli dengan hari ini
Dan hari esoknya.....

Percuma mataku perlihatkan pad alam
Percuma kata-kataku lontarkan pada orang-orang
Dan...
Percuma telingaku mendengarkan ocehan-ocehan mereka
Hidup ini serasa tidak artinya untuk......

Setiap kata yang dilontarkan
Dipandang diujung telunjuk
Setiap kalimat yang didengar
Kutuangkan di gendang telinga
Hingga jantungku terasa enek

Kucoba untuk tidak mendengarnya
Tapi suara itu terlalu keras megetuk pintu hatiku

Seharusnya kumelawan
Tapi mengapa air mata
Selalu mendahului gerak mulutku

Lemahnya aku ya tuhaaa..n
Bodohnya aku ya tuhaannnn
Mengapa air mata selalu saja
Membuat lidah ini kaku
Sehingga aku tak dapat melawan

Dan menjelaskan,
Apa yang sudah terjadi

Sehingga kaulah serasa yang memenangkannya